Gastrointestinal Function : Fungsi Saluran Pencenaan
Jumat, 16 Agustus 2013
0
komentar
1.
Gastrointestinal
Function : Fungsi
Saluran Pencenaan
A. Pepsin Secretion Coefficient : Tingkat Sekresi Pepsin
Pepsin adalah salah satu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar di lambung
dengan bantuan asam lambung. Fungsi pepsin adalah memecah protein kompleks
menjadi protein sederhana sehingga dapat dibawa oleh pembuluh darah ke seluruh
jaringan tubuh. Jumlah produksi pepsin sebanding dengan banyaknya asam lambung.
Semakin banyak pepsin berarti jumlah asam lambung juga banyak (dapat
menyebabkan keluhan nyeri ulu hati, gastritis), dan jika pepsin menurun, maka
kadar asam lambung juga sedikit. Akibatnya lambung rentan terkena infeksi
(virus, kuman, jamur) karena fungsi asam lambung adalah melapisi mukosa lambung
agar terlindung dari infeksi.
B.
Gastric Peristalsis Function
Coefficient : Gerakan Peristaltik Lambung
Gerakan peristaltik adalah gerakan yang terjadi pada otot-otot
pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang sehingga
menimbulkan efek menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran
pencernaan. Gerakan peristaltik dilambung menyebabkan makanan masuk ke dalam
usus. Adanya gangguan pada otot sfingter (katup) esophagus (kerongkongan)
dapat menyebabkan peristaltik lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung
menjadi lambat. Keadaan ini dapat menimbulkan refluks gastro-esofageal (RGE)
dengan gejala rasa panas/pedih di dada bagian tengah waktu makan/minum, mual,
muntah, dan sebagainya. Hal ini dipengaruhi oleh konsumsi makanan berlemak, merokok,
obat (misal: aminofilin, benzodiazepine).
C.
Gastric Absorption Function
Coefficient : Fungsi Penyerapan Lambung
Kelenjar mukosa lambung mengeluarkan semacam enzim yang bersifat
asam, berwarna dan transparan. Kelenjar lambung orang dewasa dapat mengeluarkan
1,5-2,5 liter enzim tersebut setiap hari. Enzim lambung mengandung tiga
komponen utama, yaitu, pepsin, asam klorida dan lendir. Pepsin dapat
menguraikan protein dalam makanan menjadi proteose dan protease menjadi molekul
yang lebih kecil. Asam klorida disebut juga asam lambung. Asam lambung dapat
mengubah protease menjadi pepsin aktif dan menciptakan lingkungan yang baik
untuk pepsin, memiliki fungsi untuk membunuh bakteri masuk ke dalam perut
bersama makanan. Angka yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ini merupakan
indikator adanya gangguan pada proses pengeluaran enzim lambung tersebut.
D.
Small Intestine Peristalsis Function
Coefficient : Gerakan
Peristaltik Usus Halus
Gerakan peristaltik (gerakan meremas-remas) yang terjadi di usus halus
berfungsi untuk menyaring sari makanan. Bila gerakan ini terlalu cepat, sari
makanan masuk ke pembuluh darah dengan hanya disertai sedikit air atau tanpa
air sama sekali sehingga air terakumulasi dalam usus dan akhirnya dibuang melalui
usus besar. Kondisi ini disebut sebagai diare. Sedangkan jika peristaltik usus terlalu
lambat, sebagian besar air akan terserap ke pembuluh darah bersama sari makanan
dan sisa makanan dalam usus halus akan mengeras dan terbuang melalui usus
besar. Sisa makanan yang mengeras tersebut dapat menimbulkan keluhan sembelit
(konstipasi).
E. Small
Intestinal Absorbtion Function Coefficient : Fungsi Penyerapan Usus
Halus
Proses penyerapan dalam usus halus
terdiri dari Penyerapan gula, penyerapan protein, penyerapan lemak dan penyerapan
air
Molekul-molekul gula, protein, dan lemak akan diurai menjadi molekul
yang lebih sederhana untuk kemudian diedarkan ke seluruh jaringan tubuh melalui
pembuluh darah.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Gastrointestinal Function : Fungsi Saluran Pencenaan
Ditulis oleh Kakakku Kerja Di Rumah
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://jualquantumresonancemagneticanalyzer.blogspot.com/2013/08/gastrointestinal-function-fungsi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Kakakku Kerja Di Rumah
Rating Blog 5 dari 5