Cardiovascular and Cerebrovascular : Peredaran Darah Di Jantung Dan Otak
Jumat, 16 Agustus 2013
0
komentar
1.
Cardiovascular and Cerebrovascular : Peredaran Darah Di Jantung Dan Otak
A. Blood
Viscosity : Kekentalan Darah
Viskositas berhubungan dengan kekentalan cairan, makin tinggi
viskositas suatu cairan maka makin sulit molekul dari cairan tersebut untuk
bergerak. Bila hal ini terjadi pada molekul darah, maka tentu saja aliran darah
akan terganggu. Akibatnya dapat terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah,
gangguan sirkulasi oksigen dalam darah dan akhirnya timbul penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah.Viskositas darah yang tinggi mempunyai resiko terhadap timbulnya
penyakit-penyakit cerebro-kardiovaskuler seperti stroke, infark jantung,
penyakit jantung koroner, dan sebagainya.
B.
Cholesterol Crystal : Kristal Atau Plak Kolesterol
Bila terjadi kelebihan kolesterol di dalam darah, kolesterol ini
akan menempel pada dinding pembuluh darah membentuk plak sehingga pembuluh
darah mulai menyempit. Proses ini disebut juga aterosklerosis. Ketika kadar kolesterol
telah normal kembali, plak pada dinding pembuluh darah tidak otomatis hilang,
tetapi tetap menempel di sana. Bila suatu saat kadar kolesterol naik kembali, kelebihan kolesterol ini akan
menempel lagi pada dinding pembuluh
darah, sehingga plak semakin tebal dan pembuluh darah semakin menyempit. Suatu
saat, pembuluh darah dapat tersumbat.Bila ini terjadi di jantung, akan terjadi
serangan jantung. Bila terjadi di otak, akan terjadi stroke.
Ada beberapa orang yang sedikit sekali mendapat asupan kolesterol
tetapi kadar kolesterol dalam darahnya ternyata tinggi, hal itu dimungkinkan
pada penderita penyakit-penyakit seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus,
sirosis biller, pankreatektomi, kehamilan trimester III, stres berat, hiperilpoproteinemia
dan sindrom nefrotik. Dapat juga disebabkan oleh obat pil kb, epinefrin,
fenotiazin, vitamin A dan D, sulfonamide dan fenitoin.
C. Blood
Fat : Lemak Darah
Lemak adalah segolongan senyawa
hidrofobik (tidak larut dalam air) yang sangat penting untuk penyimpanan bahan
pem-bakaran, untuk membentuk struktur membran, sebagai hormon, sumber energi,
sumber asam lemak esensial (asam linoleat dan linolenat), alat angkut vitamin larut
lemak, penghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
sebagai pelumas, untuk memelihara suhu tubuh dan pelindung organ tubuh.
D. Vascular Resistance : Hambatan Pembuluh Darah
Berhubungan dengan perubahan diameter pembuluh darah yang
mempengaruhi aliran darah yang disertai perubahan viskositas darah. Makin
tinggi tahanan suatu pembuluh darah, maka viskositas darah didalamnya juga akan
meningkat.
E.
Vascular Elasticity : Kelenturan Pembuluh Darah
Adanya plak/kristal kolesterol pada dinding pembuluh darah dapat
menyebabkan elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang,akibatnya darah yang
mengalir didalamnya akan terhambat. Begitu juga dengan tekanannya. Maka untuk mengalirkan
darah yang terhambat tersebut dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi dibanding
sebelumnya.Dengan demikian, pembuluh darah yang kaku menjadi salah satu faktor
resiko timbulnya hipertensi.
F.
Myocardial Blood Demand : Kebutuhan Darah Pembuluh Darah Jantung
Untuk menjaga kontinuitas kerja jantung secara maksimal atau
adekuat, maka jantung harus mendapatkan pasokan darah (nutrisi) yang adekuat pula.
Apabila pasokan atau aliran darah ke jantung mengalami penurunan atau tidak seimbangnya
antara kebutuhan darah yang di butuhkan jantung dengan pasokan darah yang
di alirkan ke jantung, maka jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan
dengan jantung iskemia, dan apabila pasokan/aliran darah mengalami hambatan
atau sumbatan, maka jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan serangan
jantung atau acute miocardiac infraction.
G. Myocardial
Blood Perfusion Volume : Volume
Darah Yang Diserap Oleh Pembuluh Darah Coroner Jantung
Perfusi pada miokardial dipengaruhi
oleh keadaan pembuluh koroner. Meningkat terutama saat jantung bekerja lebih
keras seperti saat olah raga, demam, ketakutan atau cemas)
H. Myocardial
Oxygen Consumption : Konsumsi Oksigen Jantung
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigen dalam jantung
antara lain sebagai berikut:
a.
Denyut
jantung
b.
Kontraktilitas
otot jantung (kekuatan kontraksi/gerakan otot jantung).
c.
Durasi
kontraksi otot jantung
I.
Stroke Volume : Jumlah Darah Yang Dipompa
Jantung Setiap Kali Kontraksi
Faktor2 yang mempengaruhi:
a.
Kuat-lemahnya
kontraktilitas miokard
b.
Besarnya
pengisian ventrikel (ruang jantung bawah)
c.
Hambatan/resistensi
dalam pembuluh darah perifer
d.
Gerakan
dinding ventrikel.
J.
Left
Ventricular Ejection Impedance : Tahanan Ejeksi dari Ventrikel kiri Jantung)
Merupakan indikator kekuatan dari saluran keluar ventrikel/bilik
kiri (saluran menuju pembuluh aorta).
K.
Left
Ventricular Effective Pump Power : Kekuatan Pompa Ventrikel Kiri
Menggambarkan kekuatan kontraksi pada ventrikel kiri jantung untuk
memompa darah menuju aorta. Dipengaruhi oleh: tingkat pengisian ventrikel, volume
darah dalam sirkulasi, status fungsional miokard, suplai darah dan oksigen dalam
miokard.
L.
Coronary
Artery Elasticity : Elastisitas
Pembuluh Darah Koroner
Faktor-faktor yang membuat elastisitas
arteri Koroner menurun diantaranya: lemak darah tinggi, merokok, diabetes mellitus,
obesitas, tekanan darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik, kelelahan psikis,
riwayat keluarga penyakit jantung koroner, pemakaian kontrasepsi oral, dan
sebagainya.
M.
Coronary Perfusion Pressure : Tekanan Arteri Koroner Dalam
Mensuplai Darah
Dipengaruhi oleh tekanan diastolik dan tekanan atrium, serambi
kiri. Tekanan perfusi koroner dibawah normal merupakan tanda adanya iskemia
miokard akibat kurangnya oksigen yang masuk ke jantung.Iskemia miokard bila berlanjut
dapat menyebabkan infark miokard (kematian jaringan)
N.
Cerebral Blood Vessel Elasticity : Elastisitas Pembuluh Darah Otak
Elastisitas pembuluh darah otak rnenurun akibat penyempitan pembuluh
darah yang biasanya disebabkan adanya arterosklorosis (karena timbunan plak/thrombus
dari lemak, kolesterol atau toksin). Bila keadaan ini berlanjut, maka tekanan
darah dapat meningkat, meningkatkan resiko pembuluh darah pecah, sehingga
rentan terhadap pendarahan otak.
O.
Brain Tissue Blood Supply Status : Pasokan Darah Ke Jaringan Otak
Suplai darah ke otak dipengaruhi oleh arteri otak atau arteri pada
leher (arteri karotis).Penyakit cerebrovaskular dapat dibagi menjadi dua kategori menurut sifat mereka,
yaitu penyakit serebrovaskular iskemik (sumbatan) dan penyakit serebrovaskular
hemoragik (perdarahan). 70% - 80% pasien dengan kasus penyakit serebrovaskular
iskemik disebabkan karena penyempitan pembuluh darah arteri otak.Penyakit
serebrovaskular hemoragik terutama disebabkan oleh tekanan darah tinggi, malformasi
vaskular kongenital, serta pecahnya pembuluh darah. Pasien sering menunjukkan
peningkatan tekanan intrakranial, disorientasi dan gejala lainnya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Cardiovascular and Cerebrovascular : Peredaran Darah Di Jantung Dan Otak
Ditulis oleh Kakakku Kerja Di Rumah
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://jualquantumresonancemagneticanalyzer.blogspot.com/2013/08/cardiovascular-and-cerebrovascular.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Kakakku Kerja Di Rumah
Rating Blog 5 dari 5